1.1.1. PENGERTIAN BISNIS
1.5. HAKIKAT BISNIS
Seorang bisnisman atau wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat lingkungannya. Upaya ini merupakan proses mengidentifikasi potensi bisnis (potensi pasar), bahkan dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraannya serta antisipasinya atas pertumbuhan potensi pasar tersebut dimasa depan. Disamping itu dia juga akan memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain pengusaha haruslah memikirkan tesedianya suber daya serta sumber dana beserta cara-cara yang sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar tersebut dengan memproduksikan dan menyajikan barang atau jasa yang dihasilkannya itu kepada masyarakat. Dalam hal ini tentu saja diharapkan hasil yang diperolehnya itu akan melebihi biaya atau ongkos yang dikorbankannya dalam kegiatan bisnis itu. Kelebihan hasil diatas ongkosnya itulah yang merupakan laba/keuntungannya.
1.6. MENGAPA BELAJAR BISNIS?
Dewasa ini semakin banyak orang atau pihak-pihak yang berkeinginan untuk mempelajari bidang bisnis ini. Tidak hanya para ekonom, para pengusaha praktisi bisnis saja akan tetapi juga para teknokrat, para birokrat, para insinyur, para dokter dan bahkan para seniman pun berkeinginan untuk mempelajarinya. Banyak pula para mahasiswa yang memilih bidang bisnis atau menejemen bisnis ini.
Beberapa alas an yang pada umumnya merupakan motivasi mereka untuk memepelajari bidang bisnis ini adalah :
1. Karier Dimasa Depan
Bidang-bidang karier ini pada umumnya meliputi keahlian dibidang-bidang :
· Keuangan atau perbankan
· Pemasaran
· Akuntansi
· Produksi dan Operasi
· Data Processing
· Personalia
Sehubungan dengan alasan-alasan itu banyak pula yang mempelajari bisnis ini secara formal untuk meraih jenjang kenaikan karier yang selama ini sudah ditekuninya.
2. Membuka Bisnis Sendiri atau Berwiraswasta
Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip dasar serta konsep dan metode untuk menjalankan bisnis secara professional dan menguntungkan. Alas an ini banyak pula dimiliki oleh bisnisman yang telah berwiraswasta untuk memperbaiki performance bisnis mereka selama ini para wmemang mendambakan pengetahuan bisnis atau manajemen bisnis ini karena dengan metode yang lebih baik mereka akan lebih berhasil.
3. Pengendalian Masalah-masalah Sosial
Semua orang akan selalu terlibat dengan kegiatan bisnis hal ini tidak jarang kegiatan bisnis menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, baik gangguan alami maupun gangguan manusiawi. Gangguan tersebut dapat berupa polusi udara, polusi suara, polusi air limbah industri, pelestarian hutan, serta alam yang lain. Masalah-masalah perburuhan juga akan muncul dari kegiatan bisnis ini misalnya tentang upah minimum, keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, bahkan program KB.
Bagaimana Mempelajari Bisnis
Dunia bisnis kita telah berkembang pesat dan lapangan kerja serta karier banyak terbuka dalam bidang ini baik bisnis yang bermotif keuntungan maupun yang nir-laba, baik swasta maupun pemerintah, baik domestic maupun yang berskala internasional. Hal itu semua akan memerlukan pendidikan terutama pendidikan formal untuk mengajarkan konsep-konsep, prinsip-prinsip serta metode yang tepat dalam menjalankan bisnis secara sehat.
Bisnis dapat di pelajari baik secara fomal maupun non formal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi, Universitas, Sekolah Tinggi, Institut dan sebagainya. Dalam pendidikan formal ini akan diberikan kerangka pikir dan kerangka kerja untuk dikombinasikan dengan ketrampilan dan pengalamannya guna membentuk landasan usaha yang lebih kokoh dan dinamis. Dalam hal ini pelajaran bisnis pada umumnya akan dibagi kedalam beberapa bidang studi seperti Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Operasi, Personalia, Akuntansi, Biaya, Manajemen Umum dan sebagainya.
Semakin  banyak ragam jenis kebutuhan kita maka makin banyak pula jenis usaha  yang ada. Hal ini disebabkan karena  pada hakikatnya bisnis adalah usaha  untuk memenuhi kebutuhan manusia,  organisasi ataupun masyarakat luas.  Manusia bisnis (Businessman) akan  selalu melihat adanya kebutuhan  masyarakat dan kemudian mencoba untuk  melayaninya secara baik. Dari hal  tersebut perusahaan akan mendapatkan  keuntungan.
Kalau  kita amati  dari uraian diatas dapat dilihat adanya bisnis yang  menjalankan  usahanya dengan mencari keuntungan (dengan motifasi  keuntungan, profit  motive), akan tetapi ada usaha yang tidak bermotif  keuntungan. Sebagai  contoh dari bisnis yang tidak bermotif keuntungan  (nir laba, non profit  motive) adalah sekolah, baik swasta maupun  negeri, Perusahaan Air Minum  yang biasa dikelolah oleh PDAM, Listrik  oleh PLN, jasa pos dan  komunikasi oleh PERUMTEL dan masih banyak lagi  yang lainnya.
Bisnis   juga dapat dibedakan berdasarkan atas jenis kegiatannya. Berdasarkan   jenis kegiatannya bisnis dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
1.  Bisnis  Ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan  pertambangan  atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung dalam  perut bumi.  Misalnya pabrik semen, tambang timah, aluminium, tembaga,  serta PERUM  Prtamina yang mengusahakan minyak dan gas bumi.
2.  Binis Agraris  adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian  (termasuk pula  pertanian, peternakan dan perunggasan), perkebunan serta  kehutanan.
3.   Bisnis Industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri   manufacturing, misalnya indutri tekstil garmen, mesin-mesin, mebel,   pesawat terbang, mobil, sepeda motor, kapal laut maupun pabrik kertas,   tapioca dan sebagainya.
4.  Bisnis Jasa adalah bisnis yang bergerak  dalam bidang jasa yang  menghasilkan produk-produk yang tidak berujud  seperti jasa pendidikan,  kecantikan, perbankan, kesehatan, penanggungan  risiko, jasa pariwisata  dan sebagainya.
Di  samping perbedaan  diatas juga ada perbedaan yang lain yaitu atas dasar  kegunaan atau  kemanfaatan yang diciptakan oleh bisnis itu. Dalam hai  ini bisnis  dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Kegunaan bentuk (form utility)
Bisnis   yang menciptakan kegunaan bentuk adalah bisnis yang berusaha utuk   mengubah suatu benda menjadi benda lain yang berbeda bentuknya sehingga   menjadi lebih bermanfaat bagi manusia/masyarakat. Sebagai contoh dari   bisnis ini adalah Perusahaan Mebel, Perusahaan Tegel, Perusaan Kain,   Perusahaan Konfeksi dan sebagainya.
2. Kegunaan tempat (place utility)
Bisnis   yang menciptakan kegunaan tempat adalah bisnis yang bergerak dalam   bidang transportasi atau pengangkutan, baik angkutan barang maupun   angkutan manusia.
3. Keguanaan waktu (time utility)
Bisnis   yang menciptakan keguanaan waktu adalah bisnis yang bergerak dalam   bidang penyimpanan. Dalam bisnis ini perusahaan berusaha menyimpan   barang yang pada waktu itu belum dibutuhkan dan kemudian akan   dikeluarkan pada saat barang tersebut dikeluarkan pada waktu yang lebih   berguna. Contohnya adalah Dolog atau Bulog.
4. Kegunaan pemilihan (possession utility)
Bisnis   yang memindahkan pemilikan barang adalah bisnis yang betgerak dalam   bidang perdagangan atau pertokoan. Bisnis ini berusaha memindahkan   memindahkan pemilikan barang dari yang tadinya milik pabrik menjadi   milik masyarakat.
  Sehubungan dalam hal tersebut diatas kita  harus menyadari bahwa dalam  menjalankan bisnis baik yang bermotif  keuntungan maupun yang tidak  bermotif keuntungan, harus dilakukan  melalui kegiatan tertentu, dimana  dalam melakukan kegiatan itu akam  memakan banyak ongkos ataupun biaya.  Artinya bahwa kita harus berfikir  bagaimana kita dapat menutup biaya  tersebut agar bisnis dapat  terselenggara secara sehat.
1.2. KESEMPATAN BISNIS/USAHA
Bisnis   merupakan kegiatan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.   Oleh karena itu pengusaha haruslah mulai jeli untuk melihat adanya   kebutuhan serta perubahan atau pergeseran terhadap kebutuhan masyarakat.   Oleh karena itu kesempatan bisnis akan muncul dari kebutuhan manusia.   Dan kita harus tahu bahwa masyarakat akan selalu tumbuh dan berkembang.   Perkembangan ini meliputi perkembangan yang bersifat kuantitatif  maupun  kualitatif.
Ø  Pertumbuhan kuantitatif adalah berupa pertambahan  jumlah penduduk  sebagai akibat dari kelahiran bayi dan pertambahan ummur  penduduk serta  kematian.
Ø  Perkembangan kualitatif dapat berupa  bertambahnya pendidikan,  masyarakat akan lebih pandai, bertambahnya  penghasilan akan membuat  masyarakat lebih kaya
Perbedaan  jenis-jenis  bisnis tersebut dapat pula kita lakukan atas dasar jenis  kegiatannya.  Dalam hal ini terdapat beberapa macam yaitu :
a.  Ekstraktif, yaitu  bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang  pertambangan. Sebagai contoh  adalah bisnis aluminium, baja, batu bara,  batu kali dan sebagainya.
b.   Agraria, yaitu yang menjalankan bisnisnya dalam bidang pertanian,   misalnya beras, tembakau cengkeh dan sebagainya. Termasul juga dalam   perusahaan agraris adalah budi daya perikanan, udang serta peternakan.
c.   Industri/manufacturing, yaitu bisnis yang bergerak di bidang industri   seperti tekstil, garmen, konfeksi, mebel, arloji, sepeda, pesawat   terbang serta kapal laut.
d.  Jasa, yaitu usaha yang bergerak dalam  memenuhi kebutuhan pelayanan  jasa bagi masyarakat misalnya jasa  kecantikan, jasa pendidikan, foto  copy dan sebagainya.
Berdasarkan atas dasar bentuk kegunaan yang diciptakannya maka bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
a. Kegunaan bentuk (form utility)
Bisnis   ini merupakan jenis usaha yang kegiatannya mengubah bentuik dari suatu   bentuk tertentu menjadi barang lain yang lain pula bentuknya. Misalnya   perusahaan roti, kain, genteng dan sebagainya.
b. Kegunaan tempat (place utility)
Bisnis   ini menciptakan kegunaan tempat yang berupa memindahkan sesuatu dari   suatu tempat yang kurang bermanfaat dipindahkan ke tempat yang lebih   bermanfaat. Perusahaan ini bergerak dalam bidang transportasi baik   pengangkutan barang maupun manusia.
c. Keguanaan waktu (time utility)
Bisnis   ini merupakan usaha penyimpanan yang bermaksud untuk menyimpan barang   dari suatu waktu yang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nantinya   dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.
d. Kegunaan milik (possession utility)
Bisnis   ini menjalankan usaha untuk menciptakan atau memenuhi kegunaan   pemilikan terhadap sesuatu barang atau jasa. Misalnya kebutuhan untuk   memiliki kesehatan, kecantikan, pendidikan, keamanan dan sebagainya.
   Semua orang membutuhkan makanan, minuman dan sebagainya bahkan tidak   jarang juga membutuhkan penghargaan dari masyarakat untuk menunjukan   kebolehan dalam suatu bidang tertentu kepada masyarakat. Kebutuhan   tersebut oleh Abraham Maslow dalam teorinya tentang “Teori Hieraki   Kebutuhan Manusia” disebutkan bahwa kebutuhan manusia itu memiliki   struktur yang berjenjang, mulai dari jenjang kebutuhan yang paling dasar   sampai yang paling tinggi.
Adapun hierakhi kebutuhan manusia itu adalah sebagai berikut ;
1. Kebutuhan Fisiologik (Jasmaniah/fisik)
Kebutuhan dasar/fisiologik, terhadap kebutuhan ini dapat dilaksanakan usaha atau bisnis makanan, pakaian dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan   rasa aman, dalam hal ini bisnis dapat dieksploitasikan, misalnya  bisnis  sepatu, helm, bemper tambahan pada mobil dan sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial (Kemasyarakatan/berteman)
Kebutuhan   ini adalah kebutuhan kemasyarakatan maka bisnisnya adalah berupa usaha   pendidikan umum, pendidikan ketrampilan, pendidikan moral dan   sebagainya.
4. Kebutuhan Harga Diri
Produk-produk  yang dapat  dikembangkan guna memenuhi kebutuhan ini adalah berupa  produk yang  bermutu lebih baik, seperti restoran yang bagus, video  serta  barang-barang yang mewah.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Pernyataan Jati Diri)
Bisnis   yang melayani kebutuhan ini adalah berupa bisnis yang mampu membawa   atau menunjukkan jati diri seseorang misalnya arena balap sepeda, sepeda   motor, arena pameran lukisan dan lain-lain.
 Kebutuhan menurut Abraham Maslow merupakan kebutuhan yang berjenjang mulai yang paling bawah sampai yang tertinggi.
1.3.  PENGARUH LINGKUNGAN
Perkembangan   masyarakat sangat dipengaruhi perkembangan masyarakat, baik lingkungan   alam maupun lingkungan social kemasyarakatan. Suatu keadaan dimana   tersedia tanah perumahan semakin sulit mendorong masyarakat untul   menyenangi rumah susun. Gambaran tersebut menunjukan pengaruh lingkungan   alamiah terhadap perkembangan bisnis.
 Factor lingkungan tersebut dapat    berupa :
a.   Alam
b. Ekonomi
c.    Teknologi
d. Sosial
e.    Budaya
f.    Pemerintah
g. Hubungan Internasional
Factor   tersebut diatas akan menimbulkan kesempatan / potensi bisnis serta   pergeseran-pergeseran terhadap potensi bisnis itu. Factor-faktor   tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Alam
Factor   lingkungan alam sangat berpengaruh terhadap kesempatan bisnis beserta   perkembangannya. Suatu Negara kaya akan lahan pertanian yang subur   seperti Indonesia akan lebih cenderung untuk mengembangkan kesempatan   bisnis dari hasil-hasil pertanian.
b. Faktor Ekonomi
Faktor   ekonomi akan sangat mempengaruhi potensi dunia usaha. Kondisi Ekonomi   yang tumbuh (growth) atau sering juga disebut boom atau prosperity akan   mengakibatkan naiknya penghasilan masyarakat yang akhirnya akan   meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam segala bidang baik kuantitatif   maupun kualitatif.
c. Faktor Teknologi
Teknologi  merupakan  ilmu yang mengupayakan agar selalu tercipta metode-metode  kerja yang  lebih baik dalam melakukan suatu pekerjaan.
d. Faktor Sosial
Masyarakat   tumbuh dan berkembang, misalnya adanya perkembangan pendidikan membuat   masyarakat lebih pandai dan ingin lebih pandai lagi. Sehingga semua   orang mendambakan menjadi pemuda yang profesional atau yang sering   dikenal sebagai “YUPPIES” singkatan dari Young and Proffesionals.
e. Faktor Budaya
Perkembangan   yang bagus dan menarik di tanah air saat ini adalah kesadaran untuk   melestarikan budaya tradisional milik bangsa. Kondisi ini memiliki   manfaat ganda yaitu pertama menangkal masuknya budaya asing yang kurang   sesuai dengan budaya kita dan kedua adalah menjadikan bisnis kita   menjadi raja dinegeri sendiri.
f. Faktor Pemerintah
Kebijaksanaan   pemerintah akan sangat mempengaruhi kesempatan bisnis maupun kondisi   bisnis pada umumnya. Kebijaksanaan DEREGULASI yang dilakukan pemerintah   Republik Indonesia selama ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan   bisnis kita yang semakin mantap baik dalam hal volume omset maupun daya   saingnya.
Secara  kuantitatif dunia bisnis telah berkembang dengan  pesat terbukti dari  perkembangan volume ekspor yang semakin lama  semakin berkembang.
g. Hubungan/Pergaulan Internasional
Factor   yang terakhir adalah hubungan antar bangsa. Saat ini kita sedang masuk   dalam abad komunikasi. Dalam keadaan seperti ini kita dapat mengetahui   kejadian di seluruh dunia. Dengan kndisi seperti ini maka tidak satu  pun  Negara yang luput dari pengaruh Negara lainnnya. Politik suatu  Negara  sangat berpengaruh pada kebijaksanaan Negara lain. Hal ini yang   menimbulkan gejala “GLOBALISASI”. Gejala ini mempunyai hubungan yang   sangat erat dengan dunia bisnis, disini dapat dijelaskan bahwa kegiatan   bisnis suatu Negara yang baik dan kuat akan cepat mempengaruhi bisnis   Negara lain.
DINAMIKA LINGKUNGAN
  Kebutuhan manusia  merupakan kesempatan bisnis. Kesempatan bisnis akan  dipengaruhi oleh  fakto-faktor lingkungan, baik lingkungan alami maupun  lingkungan yang  non alami. Hal ini disbabkan karena lingkungan alami  selalu bersifat  dinamis dengan kata lain akan selalu berkembang,  terutama lingkungan  yang non alami yaitu lingkungan masyarakat.
1.4.  PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGAN
Kesempatan   bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan.   Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang   tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari   kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan   kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan   secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang   merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral   sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya.   Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi   produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok   dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut   sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga   barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan  tetapi  keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak  dan  masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang   ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan   diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini   disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana   pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal   ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
  Dalam hal ini  siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan  bertahan dalam  kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah  pengusaha harus  pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini  yang merupakan  factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen  sedangkan pengusaha  atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani  kebutuhan secara lebih  baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan  ini disebut “Consumer  Oriented Approach” atau “pendekatan yang  berorientasi konsumen”.
PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU SISTEM LOGISTIK DAN SISTEM MANAGEMEN
Perusahaan   yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berhasil   melangsungkan hidupnya. Dalam hal ini perusahaan dapat dibedakan menjadi   dua proses yaitu :
1. Proses Logistik
Proses  logistik yaitu  meliputi proses perubahan atau transformasi dari  factor-faktor produksi  (input) yang berupa bahan dasar, tenaga kerja,  modal, mesin-mesin yang  berasal dari masyarakat menjadi produk atau  barang lain atau jasa  (output) yang kemudian dilemparkan ke pasar.
2. Proses Manajemen
Proses manajemen meliputi pengendalian informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam proses logistik.
Manajemen sebagai proses meliputi tiga macam kegiatan atau keputusan yaitu dijelaskan sebagai berikut : 
a. Keputusan Strategis
Keputusan   strategis membentuk hubunngan antara perusahaan dengan lingkungan dan   perhatian utama ditunjukan kepada pembentukan dan pemeliharaan  kombinasi  produk dan jasa yang ditawarkan di pasar.
b. Keputusan Administratif
Keputusan   administratif berhubungan dengan pembentukan struktur organisasi   perusahaan, meliputi tidak hanya organisasi formal tetapi juga bentuk   komunikasi , status evaluasi dan system penghargaan.
c. Keputusan Operasional
Keputusan   operasional berkaitan dengan penentuan kegiatan-kegiatan pada bagian   operasional di perusahaan dalam hubungannya dengan aliran proses   produksi atau proses logistik.
KONSEP NILAI/LABA
  Nilai  ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme  pasar  antara pembeli dengan penjual. Dalam transaksi pembelian maka  keduabelah  pihak memperoleh imbalan. Besarnya imbalan ditentukan oleh  perbedaan  antara nilai dari suatu yang diberikan dengan nilai dari  sesuatu yang  diterima. Kelebihan nilai tersebut disebut dengan laba.  Dengan  keuntungan tersebut maka perrusahaan dapat memperluas usahanya.
STRATEGI PERUSAHAAN (CORPORATE STRATEGY)
   Strategi adalah pedoman arah dan kebijakan yang disesuaikan dengan   kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan (a patern of purpose and   policies which are unique to the firm – Keneth R. Andrew, “New Horizons   in Corporate Strategy”, Mc Kinsey Quaterly, Winter 1971 p. 34 – 43).   Lebih realistik lagi strategi perusahaan adalah sebuah rencana kegiatan   untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan keterbatasan dengan   factor-faktor produksinya, perubahan lingkungan dan persaingan. Dengan   kata lain kita harus melakukan sinkronisasi terhadap persoalan jangka   panjang dan jangka pendek atau persoalan operasional, administrative dan   strategis.
1.5. HAKIKAT BISNIS
Seorang bisnisman atau wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat lingkungannya. Upaya ini merupakan proses mengidentifikasi potensi bisnis (potensi pasar), bahkan dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraannya serta antisipasinya atas pertumbuhan potensi pasar tersebut dimasa depan. Disamping itu dia juga akan memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain pengusaha haruslah memikirkan tesedianya suber daya serta sumber dana beserta cara-cara yang sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar tersebut dengan memproduksikan dan menyajikan barang atau jasa yang dihasilkannya itu kepada masyarakat. Dalam hal ini tentu saja diharapkan hasil yang diperolehnya itu akan melebihi biaya atau ongkos yang dikorbankannya dalam kegiatan bisnis itu. Kelebihan hasil diatas ongkosnya itulah yang merupakan laba/keuntungannya.
1.6. MENGAPA BELAJAR BISNIS?
Dewasa ini semakin banyak orang atau pihak-pihak yang berkeinginan untuk mempelajari bidang bisnis ini. Tidak hanya para ekonom, para pengusaha praktisi bisnis saja akan tetapi juga para teknokrat, para birokrat, para insinyur, para dokter dan bahkan para seniman pun berkeinginan untuk mempelajarinya. Banyak pula para mahasiswa yang memilih bidang bisnis atau menejemen bisnis ini.
Beberapa alas an yang pada umumnya merupakan motivasi mereka untuk memepelajari bidang bisnis ini adalah :
1. Karier Dimasa Depan
Bidang-bidang karier ini pada umumnya meliputi keahlian dibidang-bidang :
· Keuangan atau perbankan
· Pemasaran
· Akuntansi
· Produksi dan Operasi
· Data Processing
· Personalia
Sehubungan dengan alasan-alasan itu banyak pula yang mempelajari bisnis ini secara formal untuk meraih jenjang kenaikan karier yang selama ini sudah ditekuninya.
2. Membuka Bisnis Sendiri atau Berwiraswasta
Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip dasar serta konsep dan metode untuk menjalankan bisnis secara professional dan menguntungkan. Alas an ini banyak pula dimiliki oleh bisnisman yang telah berwiraswasta untuk memperbaiki performance bisnis mereka selama ini para wmemang mendambakan pengetahuan bisnis atau manajemen bisnis ini karena dengan metode yang lebih baik mereka akan lebih berhasil.
3. Pengendalian Masalah-masalah Sosial
Semua orang akan selalu terlibat dengan kegiatan bisnis hal ini tidak jarang kegiatan bisnis menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, baik gangguan alami maupun gangguan manusiawi. Gangguan tersebut dapat berupa polusi udara, polusi suara, polusi air limbah industri, pelestarian hutan, serta alam yang lain. Masalah-masalah perburuhan juga akan muncul dari kegiatan bisnis ini misalnya tentang upah minimum, keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, bahkan program KB.
Bagaimana Mempelajari Bisnis
Dunia bisnis kita telah berkembang pesat dan lapangan kerja serta karier banyak terbuka dalam bidang ini baik bisnis yang bermotif keuntungan maupun yang nir-laba, baik swasta maupun pemerintah, baik domestic maupun yang berskala internasional. Hal itu semua akan memerlukan pendidikan terutama pendidikan formal untuk mengajarkan konsep-konsep, prinsip-prinsip serta metode yang tepat dalam menjalankan bisnis secara sehat.
Bisnis dapat di pelajari baik secara fomal maupun non formal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi, Universitas, Sekolah Tinggi, Institut dan sebagainya. Dalam pendidikan formal ini akan diberikan kerangka pikir dan kerangka kerja untuk dikombinasikan dengan ketrampilan dan pengalamannya guna membentuk landasan usaha yang lebih kokoh dan dinamis. Dalam hal ini pelajaran bisnis pada umumnya akan dibagi kedalam beberapa bidang studi seperti Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Operasi, Personalia, Akuntansi, Biaya, Manajemen Umum dan sebagainya.
SUMBER 
file:///E:/tugas%20pengantar%20bisnis/2.bab%205/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar